sumber gambar : diabetesprecaution.blogspot.com
Diabetes Melitus merupakan penyakit penyebab kematian no 6 di dunia. Biasa dikenal dengan sebutan DM, diabetes merupakan gangguan metabolik menahun dimana akibat pankreas tidak memproduksi cukup insulin atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif. Insulin adalah hormon yang mengatur keseimbangan kadar gula dalam darah. Akibatnya terjadi peningkatan konsentrasi glukosa di dalam darah (hiperglikemik). Secara umum diabetes dibedakan menjadi dua, yaitu DM tipe I (Insulin Dependent Diabetes Mellitus) dan DM tipe II (Non-insulin Dependent Diabetes Mellitus).
Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit yang berpengaruh terhadap kesehatan rongga mulut. Pada rongga mulut banyak terdapat pembuluh darah yang apabila kadar gula dalam darah tinggi dapat mengakibatkan beberapa manisfestasi, antara lain :
-
Radang gusi (gingivitis).
-
Radang jaringan pendukung gigi (periodontitis) sehingga menyebabkan hilangnya perlekatan gusi dan gigi menjadi goyang.
-
Mulut kering (xerostomia)
-
Lidah terasa terbakar (burning tongue)
-
Penurunan tulang penyangga gigi sehingga gigi dapat lepas sendiri.
Penderita DM yang tidak rutin meminum obat secara teratur (tidak terkontrol) akan berpotensi memiliki kadar gula yang lebih tinggi dari penderita DM yang rutin meminum obatnya. Pada penderita penyakit ini, kadar gula juga akan menjadi lebih tinggi kandungannya di dalam air liur. Peningkatan kadar glukosa ini juga berakibat pada kandungan plak pada permukaan gigi yang berfungsi sebagai tempat perlekatan bakteri. Hal ini yang kemudian menyebabkan terjadinya gigi berlubang (karies gigi) dan perkembangan penyakit periodontal. Adanya penurunan tinggi tulang yang menyangga gigi (tulang alveolar) yang cukup besar pada penderita diabetes dibandingkan dengan penderita non diabetes menyebabkan gigi cepat goyang dan lepas dengan sendirinya.
Periodontitis karena DM
Selain itu, diabetes menyebabkan penurunan jumlah air liur (saliva) sehingga mulut terasa kering. Saliva memiliki self-cleansing dimana alirannya dapat berfungsi sebagai pembilas sisa makanan dan kotoran di dalam mulut. Jadi bila aliran saliva menurun maka akan menyebabkan timbulnya rasa tidak nyaman, lebih rentan terjadinya luka (ulser) dan jamur lebih mudah berkembang dengan pesat. Pada burning tongue, penderita biasanya mengeluh tentang rasa terbakar atau mati rasa pada mulutnya yang terkadang menjalar sampai ke wajahnya.
Candidiasis (jamur) karena DM
Oleh karena itu, penderita diabetes cenderung memiliki kebersihan mulut yang buruk jika tidak dilakukan pembersihan gigi secara rutin dan teratur. Menjaga kesehatan gigi dan mulut merupakan hal yang wajib dilakukan oleh setiap individu. Dengan lebih dari 90% materi yang masuk ke tubuh kita melalui mulut, tak heran jika kita perlu peduli terhadap kesehatan gigi dan mulut yang tak lain adalah jendela menuju hidup sehat.
Berikat hal-hal yang perlu dilakukan oeleh penderita diabetes mellitus agar dapat menjaga atau mengupayakan kesehatan rongga mulut tetap terjaga dengan baik :
-
Pertama dan yang terpenting adalah mengontrol kadar gula darah.
-
Rawat gigi dan gusi, serta ke dokter gigi untuk pemeriksaan rutin setiap 6 bulan sekali.
-
Untuk mengontol sariawan dan jamur hindari rokok.
-
Menggunakan benang gigi (dental floss) paling tidak satu kali sehari untuk mengontrol plak yang tertimbun diantara gigi.
-
Menggosok gigi dua kali sehari dengan bulu sikat yang lembut.
-
Kecuali sangat mendesak, hindari perawatan gigi bila kadar gula sedang tinggi. Turunkan dahulu kadar gula darah, setelah itu kunjungi dokter gigi kembali.
Leave feedback about this